anggap aku wanita penyihir dikehidupanmu itu

“Wanita penyihir datang lagi dalam kehidupanmu”, ujar diriku di depan cermin malam ini. Ya… inilah aku, sebuah makhluk yang diciptakan tuhan sama seperti lainnya. Kegundahan hatiku mulai melalang buana. Mungkin aku kurang bersama tuhan di setiap harinya. Mangkannya tuhan memberikan sebuah teguran yang amat mengenai sisi sensitive di dalam diriku (wanita penyihir).


Yaaaa … hati atau perasaanku. Kata-kata itu masih teringat jelas dalam memoriku. Dan sukses membuat wanita penyihir ini menangis keras di malam hari yang sunyi ini dengan membasahi sarung bantal di kamarnya.

Wanita penyihir juga punya perasaan kan?? Walau dia memang selalu mengganggu kehidupan di muka bumi dengan sengaja. Tapi, wanita penyihir juga butuh kasih sayang, perhatian, cinta, sahabat, apalagi dirimu. Mungkin kau tak akan pernah tau apa yang di inginkan wanita penyihir itu.

Panggil aku wanita penyihir. Panggil aku dengan nama itu. Bila aku dimata mu sehina itu. Serendah itu.

Mungkin, aku seharusnya menyadari dimana tempat yang pantas untuk wanita penyihir semacam diriku. Disini?? Jelas bukan!! Dan yang jelas tidak bersama mu. Dan aku yakin walaupun aku berbuat baik untukmu, kau tak akan menganggap ku sebagai wanita desa biasa.

Kau, mereka akan selalu menganggapku sebagai wanita penyihir dan bukan wanita desa sampai kapan pun. Walau jasadku telah bercampur rata dengan tanah kelak.